Seperti kekuatan alam,hal itu tidak hanya dapat membantu. Bahkan Large Hadron Collider atau LHC, telah mengambil tiga dekade waktu pembangunan dan sekitar $9 miliar untuk membangun benda itu, rentang lebih dari 17 mil dalam lingkar 570 meter di bawah perbatasan Perancis-Swiss,yang menghasilkan tabrakan proton menjadi energi yang luar biasa belum pernah ditemukan.
"Kita selalu serakah," kata fisikawan University of Manchester yaitu Roger Jones. "Kami selalu ingin lebih."
Selama 23 tahun terakhir, Jones dan fisikawan lainnya sebagai bagian atas mewakili lebih dari 100 institusi dari 25 negara telah merencanakan partikel dari colliders sebagai unggulan. Mesin-mesin generasi berikutnya akan lebih besar, datang dengan satu set baru, dan akan memakan biaya yang kemungkinan lebih besar dari LHC, sebuah proyek dari Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir, yang lebih dikenal sebagai CERN. LHC mulai membuat tabrakan pertama memecahkan rekor pada bulan November 2009, dan dijadwalkan untuk mulai beroperasi pada kecepatan penuh pada tahun 2013.
Namun sementara fisikawan berharap LHC akan mengungkapkan lempeng partikel alam semesta menurut Higgs boson yang sulit dipahami partikel tersebut yang akan menjelaskan asal usul dari massa. Mesin yang lebih besar diperlukan untuk memahami temuan LHC, kata peneliti tersebut.
Menurut ilmuwan mesin-mesin generasi berikutnya akan melakukan colliders slam bersama elektron dan positron (dua dari enam partikel elementer dikenal sebagai lepton)
Sejak lepton kehilangan energi ketika membuat berubah sebuah fenomena yang dikenal sebagai radiasi sinkrotron yang harus terjadi secara linier, tidak seperti LHC yang melingkar, dalam rangka mencapai energi tinggi dan memiliki tabrakan yang cukup. Hal ini juga untuk mendapatkan energi yang cukup tinggi, maka harus besar kira-kira hingga 30 mil panjangnya.